Di pertengahan tahun 1990, para penikmat musik Indonesia lebih mengenal istilah underground yang cenderung lebih keras daripada indie. Salah satu band indie di tahun 90-an yang memulai tradisi merilis album secara independen adalah Pas Band, yang berhasil menjual album sebanyak 5000 keping. Akibat dari keberhasilan tersebut, banyak band lain yang mengikuti jejak mereka, mulai dari band beraliran metal hingga rock. Di dalam sejarah musik indie sendiri, kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, Malang, dan Yogyakarta adalah kota yang memiliki semangat independen atau underground paling tinggi. Pada masa itu, musik metalpun menjadi sebuah suguhan alternatif yang berani menempatkan isu-isu sosial dalam liriknya.
Pada tahun 1995, Pure Saturday adalah band indie pertama yang membuat album rekamannya sendiri setelah band metal. Proses tersebut juga diikuti oleh Mocca yang berhasil menjual album mereka di atas 100.000 keping. Dari kesuksesan Mocca, terlihat bahwa mereka membawa dampak besar bagi para band-band Indie di Indonesia hingga sekarang.
Seiring berjalannya waktu, para musisi indie Indonesia mulai mempertimbangkan banyak hal dalam proses kreatifnya untuk berkarya. Terlihat dari banyak sekali band indie yang kualitasnya sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Meskipun istilah indie memiliki arti kebebasan, namun perhatian atas detail telah menjadi suatu hal penting yang dapat meningkatkan kualitas sebuah karya. Saat ini, band indie Indonesia sudah semakin banyak, seperti Barasuara, Scaller, Kelompok Penerbang Roket. Namun, mereka adalah contoh kecil dari banyaknya wajah-wajah baru yang mewarnai skena musik lokal, karena seiring waktu, ragam musik hadir dengan tatanan segar dari para sosok kreatif baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar