Puisi berantai ~ Masih ingat masa sekolah dulu. Pas pelajaran bahasa Indonesia, tentang pusi, ada saat dimana pembahasan puisi mengarah pada puisi berantai. Puisi ini bisa di bilang lucu, kocak dan bisa bikin perut sakit.
Puisi berantai merupakan salah satu kreasi puisi yang menggabungkan dua atau tiga lebih tokoh untuk kemudian menyambung kata terakhir yang diucapkan masing - masing tokoh. Dalam pembawaan puisi ini, masing - masing tokoh harus bisa memainkan peranannya agar kesan "perubahan suasana" semakin kentara.
Di bawah ini, akan saya berikan contoh puisi berantai yang lucu kocak 3 orang untuk perpisahan sekolah dengan judul
- Caleg, Petani dan Maling
- Pengamen, Preman dan Ustadz
Mari kita simak puisi berantai berjudul Pejabar, Petani dan Maling tema kritik sosial
Caleg : Kan aku cerdaskan bangsa, untuk Indonesia tercinta. Namun, semuanya bisa kita lakukan jika bersama sama. Karena .....
Petani : Karena uang sudah di lipat di bawah meja, hingga meja pun tak bisa melihatnya. Sudah letih menggarap sawah, hasil tak ada, pajak pun hanya mengenyangkan perut pejabat yang seperti .....
Maling : Monyet, aku terbiasa disebut monyet, panjang tangan dan sebutan indah lainnya. Nyawa menjadi pertaruhan, demi sesuap nasi untuk mengenyangkan.....
Petani : Perut pejabat gendut - gandut, dalam perutnya ada emas rakyat, ada beras petani ada pajak para pedagang kecil... Lihat kami, sengsara merasakan.....
Caleg : Kebahagiaan besar untuk kami, dapat memperjuangkan hak - hak para petani, hak - hak kaum buruh yang tertindas, hak - hak para anak - anak generasi bangsa, untuk para koruptor, akan ku .......
Maling : Biarkan. Walau aku disebut monyet, maling atau apalah. Anak - anakku butuh sesuap nasi, butuh lembaran bergambar soekarno untuk pendidikan nya, hanya sebatas ayam tetangga, aku bisa di.......
Caleg : Hukum mati. Hukum mati. Hukum mati. Untuk mereka yang telah menyembunyikan uang rakyat, mari kita....
Petani : Potong. lalu tinggal di cangkul dan terus seperti itu. Namun pupuk kain naik harganya, adakah para pejabat memikirkan nasib kami para petani, di sini kami terseok - seok diantara tanaman padi di sana mereka....
Maling : Mencuri dengan terpaksa, maafkan aku anak - anakku, sebenarnya tak ingin kucukupkan perut mu, pendidikanmu dengan uang haram. Namun apa daya, pekerjaan sulit didapatkan, harga kian naik, dan hidup terlalu sulit untuk ku. Meski nanti aku ketahuan dan di bunuh oleh mereka yang......
Caleg : Mencuri uang rakyat.
Puisi Berantai Lucu :
Pengemen : Dengarkan laguku, lagu tak merdu dari suara yang sayu, diantara batas kota yang terpuruk kudendangkan lagu untuk menemani ......
Preman : Diriku mabuk. Mabuk oleh miras yang tak karuan rasanya. Nikmat sekali....
Ustadz : Dosa - dosa kita seperti pasir. Amat banyak hingga tak terhitung, Hanya Allah lah yang maha pengampun. Pun seperti saya belum tentu masuk syurga, bahkan bisa menjadi penghuni neraka seperti anjing - anjing yang penuh dosa. Mari kita....
Preman : Minum bersama - sama. Aku tak mau sendirian mengecap minuman syurga. Inilah syurga dunia. Inilah....
Pengamen : Lagu yang indah tentangku yang miskin. Yang makan dengan menyanyikan lagu, tanpa masa depan, tanpa....
Ustadz : Iman di dada. Maka kita hanya akan menjadi orang - orang kafir. Sekarang banyak sekali manusia - manusia yang jatuh dalam lubang kenistaan. terseret arus kemunafikan, sehingga mereka lupa bahwa
Preman : Preman juga manusia, kami tersesat tapi kami dibiarkan. Bahkan para ustadz mengatakan kami.....
Pengamen : hanya pengamen jalanan. Hidup tanpa kehormatan. Tak sealim ustadz, tapi dihina serendah bajingan. Kami hanyalah,,,
Ustadz. : Pendosa yang ingin bertaubat. Mari kita bertaubat bersama - sama. Agar tidak sampai....
Preman : Mabuk. Mabuk. Mabuk.
Selain itu, ada puisi berantai sangat lucu yang dibawakan saat Pentas Seni HUT MAN Tlogo Blitar..
S : Anak Religius (Faridus)
G : Anak Galau (Hasan)
C : Anak Cerdas (Alfionita)
L : Anak Lebay (Anisatul)
S : Assalamu’alaikum Wr. Wb. Simaklah.. lembaran-lembaran kisahku, seorang santri pondok pesantren nan baik. Duhai para pencari ilmu, tiada rugi kalian mendengarkan aku. InsyaAllah bagi kalian yang mendengarkanku pastilah..
C : Tidak normal, sungguh tidak normal. Tekanan cinta seorang anak IPA, yang berusaha mendapatkan arus-arus cinta dari sang pujangga. Kan kucurahkan dalam puisi ilmiahku ini. Semoga perasaanku ini bisa menggugah…
G : Burung-burung dalam sangkarku. Setiap hari bernyanyi, untuk menghiburku. Aku adalah pecundang yang gagal mempertahankan hati seorang wanita. Masih teringat jelas, 7 hari yang lalu, kau Diana. Ingin putus dariku. Sekeras apa usahaku, tetap tak bisa merubah keinginanmu. Kau putuskan aku hanya demi…
L : Cowok ganteng yang disana, yang disana, disana, disana, disana… banyak deh pokoknya. Kok pada liatin aku ya? Iiihh.. naksir ya? Mana ada cowok yang tahan ama cewek secantik gue, iya gak? Nama kyu Mona, lengkapnya Monalisa Ratu Elizabeth Resikvi Martatilaar. Gue ini cewek lebay, alay, centil, dan so sexy. Kalau ada cowok yang liat akyu pasti bilang…
S : Alhamdulillah, nikmat dan indahnya menjadi seorang santri. Hobi mengaji. Doyan ngopi sambil makan..
C : Tabung reaksi, perasaanku ini terus melaju cepat hingga akhirnya menggumpal pada katoda hatimu. Terbentuklah medan magnet padamu, inginku sentuh permukaanmu, inginku peluk..
G : Burungku terus berkicau, mereka seakan tahu kesedihanku.Oh Tuhan, kenapa luka yang aku dapat? Katamu cinta adalah anugrah, hah. Kini dia pergi membawa semua kenangan. Kini dia telah…
L : Berjerawat.. enggaklah yaw. Cewek secantik gue berjerawat. Tiap hari ke salon, maskeran, luluran, pedicure medicure, dan so pasti gak lupa pakai…
S : Sarung dijemuran, tak lupa aku pakai buat mengaji. Sarung harus dipakai dengan kuat, Agar tidak mudah melorot. Memakai sarung janganlah terlalu rendah dan terlalu tinggi. Kotoran dan najis mudah hinggap, jika sarung terlalu rendah. Namun jika terlalu tinggi, maka akan terlihat…
C : Besar dan panjang sekali, interferensi cahaya matamu yang jatuh ke dalam dadaku. Volume cintamu membuat dadaku..
G : Terbuka semua, terbuka semua luka. Luka yang selama ini aku pendam. Terasa sakit sekali. Teringat kenangan ketika bersamamu. Ku tatap matamu, dan kuucapkan kata cinta. Kau remas jempolku, bergetar seluruh rambutku. Dingin hati ini, ketika asmamu kumat. Asmara, asmara, sorry.. ingin kucium pipimu yang merah merekah seperti buah semangka yang jatuh dijalan. Inginku rasakan…
L : Tubuhku ini, sudah sexy. Wajahku, sudah cantik. Pacarku, dimana-mana. Aduh enaknya jadi cewek…
S : Yang enak dinikmati seperti surga, ya pas libur ngaji. Nerakanya ya pas kena sangsi. Gak punya pacar, gak rugi. Gak punya motor, gak gengsi. Gak ngaji, ya tidur aja…
C : Denganku, cinta kita seperti model atom Dalton yang partikel terkecilnya sudah tak dapat terbagi. Kaulah kodomain dari fungsi hatiku. Kaulah hasil dari..
G : Keringatku yang bercucuran, saat kau pergi tanpa peduli tentang perasaanku. kau pergi dengan keangkuhanmu. kau tinggalkan kenangan yang akan rapuh ditelan…
L : Deodoran, bedak, lipstick, handbody harus yang mahal, yang bermerk. Gak pernah gue beli yang murah, apalagi KW. Iyuuh.. apa kata..
S : Pak kyai, tausiyahmu menyejukkan hati. Nasehatmu selalu aku simpan dalam memori. Jasamu sangatlah murni. Hingga melekat di sanubari. Kau mampu melenyapkan kegelapan, kesesatan, dan kebodohan yang terletak di…
C : Otakmu dan Otakku, adalah 2 buah organ yang mempunyai koordinasi tunggal. Setiap hari, neuron dalam otakku selalu mengingatkan akan dirimu. Teringat detik itu, engkau memanggilku dengan frekuensi yang menggetarkan hatiku. Kau datang padaku dengan…
G : Pacar barumu. Tak jauh lebih baik dariku. Brengsek! Semua insan juga tahu, akulah yang terbaik bagimu, Diana! Haruskah air mata ini mengalir setiap waktu? Haruskah kuhentikan detak jantung dan nadiku untuk merindukanmu? Aku sangat membutuhkanmu, duhai belahan…
L : Rokku, rokku yang sangat indah membuat semua cowok terpana. Gue emang menawan, kales.. liat nih wedge yang Gue pake setinggi…
S : Menara masjid, telah mengumandangkan adzan. Tanda panggilan Tuhan. Segera aku berwudlu di pancuran. Menghilangkan hadast dan kotoran…
C : Manusia, yang tersebar banyak diseluruh bangsa dan benua. Memiliki warna yang bermacam-macam. Ada yang berwarna kuning, coklat, dan juga hitam. Itulah ras-ras manusia yang equivalen dengan cintaku padamu. Tak memandang bangsa dan warna. Aku hanya memandang…
G : Dalam celanaku, kuambil dompet yang berisi fotomu. Oh, Diana, Oh, diaaaan…
L : Cok-klat.. Aku suka coklat. Tapi akyu takut klo nanti kebanyakan bisa gendyut, trus gak sexy lagi deh. Nanti cowokku yang ganteng gak mau lagi ma akyu, dan cowokku nanti, gak mau lagi membuat akyu…
S : Bergairah, seluruh jiwaku, tak kala mendengar senandung bacaan al-Qur’an. Membuat aku sadar, akan kebesaran Tuhan, dan aku hanyalah seorang manusia biasa yang…
C : Lemah syahwat, ibarat aku tanpamu. Lebih baik aku terurai oleh decomposer jika tak ada kamu. Kau mengingatkan aku, akan sesuatu yang keluar dari…
G : Sileeettt.. benda hitam berkarat yang telah mengiris hatiku. Itulah gambaran tentang dirimu Diana. Seorang wanita…
L : Cabe-cabean, haaa, kurang ajar. Beraninya bilang gue cabe-cabean. Gue itu terong-terongan tau. Terong-terongan yang…
S : Puanjaaaang.. bulaaaat.. buesaaaar.. haaaa… itulah bentuk kentongan di masjid pondokku. Ketika di pukul, nyaring sekali bunyinya. Apalagi kalu di pukul dengan…
C : Kepalaku, itulah tempatku menyimpan memori-memori tentangmu. Gelombang senyummu terpaku pada neuronku. Raut mukamu penuh energi. Matamu memancarkan cahaya. Bibirmu pembawa karisma. Gigimu…
G : Selangkah lebih maju, agar aku bisa move on darimu, Diana. Aku harus mencari tambatan hati yang baru. Apa kalian mau jadi tambatan hatiku? Maukah kalian jadi tambatan hatiku? Hei gadis yang disana... kamu… iya kamu… I Love you… Kemarilah, aku ingin kamu jadi…
L : Koleksi binatang peliharaanku, ada banyak dirumah, ada hamster, ular, anjing, kucing, monyet, simpanse, orang utan…
S : Nuzul, Hasan, Indra, dan roziq. Mereka semua adalah kawanku di pondok pesantren. Oh... Kawan, Maaf apabila puisi ini tidak sopan. Karena saya bukan muridnya Kahlil Gibran. Namun aku hanya anak pondokan yang berusaha mempertahankan ketampanan.
S, L, G, C : Sekian dari kami.. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar